Tuesday, July 24, 2007

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri divonis 7 Tahun

Vonis yang diberikan terhadap Rokhmin Dahuri sebagai salah seorang tokoh nasional yang ahli bergelar Profesor masalah Perikanan dan Kelautan, ternyata lebih berat dibandingkan tuntutan Jaksa. Aneh?!?!?!?!..... Memang aneh bin ajaib. Mungkin Hakim tersinggung dengan pernyataan Rokhmin atau Pengacaranya yang menyampaikan bahwa tindakan penggunaan dana non bujeter terjadi di instansi lainnya, tentu saja lembaga negara mulai dari tingkat pusat (departemen/badan/lembaga tinggi, dll) (hanya tidak disebutkan bahwa salah satunya adalah kehakiman), atau lembaga pemerintah daerah..... atau lembaga-lembaga lain-lainnn....

Mau bilang apa? Kita semua berkonspirasi, saya dan sebagian dari Anda, artinya ada sebagian Anda yang tidak ikut berkonspirasi untuk bersama-sama menghancurkan sistem di negeri ini. Kenapa? Karena sebagian kita masih manut pada budaya turun temurun leluhur,contohnya masih ndawuh gusti atau miturut dhewek.... Nyalahin diri sendiri setelah orang yang dipilihnya menjadi pemimpin menjadi korup dan anti memakmurkan rakyatnya, atau yang lebih parah nyalahin orang lain padahal ikut nyoblos waktu pemilu. Kita juga memang aneh....

Sebagai seorang abdi negara, sudah sepatutnya memberikan penghargaan dan kejujuran terhadap negara, dengan memberikan informasi dan data yang benar, tidak berbelit-belit, memutar balikkan fakta dan BERBOHONG. Rokhmin sudah menunjukkan penghargaan dan kejujuran yang sejati, lalu mana letak mata hati hakim pengadilan tipikor, dan mana orang-orang yang nasibnya beruntung bahkan jauh lebih beruntung karena melakukan manipulasi duit rakyat yang sebenar-benarnya tapi tidak berujung ditanduk KPK atau pengadilan??...

Jangan pernah lari dari kenyataan.. jangan melakukan kebiadaban yang nista dengan melakukan kebohongan pada diri sendiri dan orang lain, karena masih lebih baik bohong terhadap diri sendiri tapi jujur terhadap orang lain. Akuilah sesujurnya bahwa Anda tahu sehingga darah kebencian akan membeku sampai di sini saja... Kami

No comments: