Wednesday, August 15, 2007

Maumere City, Sikka yang Belum Ku Sentuh Air Lautnya

Maumere, sebuah kota di daratan Flores yang berada di bagian tengah-tengah dan sebelah Utara pulau ini menjadi ibu kota Kabupaten Sikka. (Sssst.. katanya mau jadi ibu kota propinsi baru). Secara administratif dan potensinya dapat dilihat di http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Sikka.

Keindahan laut di kabupaten ini juga dapat dilihat di http://www.sea-world-club.com/.


Tapi sayang, waktu yang sebenarnya sudah disediakan selama tiga hari termasuk perjalanan tidaklah cukup. Hal ini karena perjalanan yang biasanya langsung dari Jakarta menuju Maumere harus ditempuh selama seharian. Berangkat dari Jakarta pagi menuju Denpasar, lalu menunggu selama hampir tiga jam belum termasuk keterlambatan pesawat untuk terbang transit ke Sumba selama satu setengah jam.














Perjalanan yang diinginkan untuk terjun ke laut akhirnya bertambah kecil kemungkinannya karena pada hari berikutnya harus melakukan pertemuan dengan para fasilitator binaan. Yaaa... termasuk bincang-bincang berbagai macam hal ... sampai malam ....

Akhirnya keinginan untuk menyusuri pantai dan pulau di Sikka serta menyelami perairan yang jernih dan indah dihiasi bunga-bunga terumbu karang tak mampu terlaksanakan.... naaaasiiib... tapi tiadalah mengapa... mungkin lain kali akan segera menyentuh air lautnya....

Friday, August 3, 2007

Danau Batu di Kalimantan Tengah, Potensi Budidaya Ikan

Pernahkah Anda ke Kota Palangkaraya? Jembatan Kahayan yang membentang di atas Sungai Kahayan berada dekat dengan pusat Kota Palangkaraya menjadi tempat singgah yang perlu dikunjungi. Pemandangan sebagian kota yang berada di atas sungai dapat kita nikmati. Deretan rumah-rumah anti kebanjiran berjejer menjadi pemandangan indah. Anti banjir karena dibangun di atas batang pohon yang diikat di tepi sungai, sehingga mengikuti ketinggian air sungai.
Menyusuri wilayah di sekitarnya menuju Danau Batu memberikan kesan tersendiri. Danau yang terletak di Desa Sigi Kecamatan Kahayan Tengah Kabupaten Pulang Pisau seluas lebih kurang 20 hektar merupakan ciri khas wilayah perairan di daratan Kalimantan Tengah. Perairan danau ini tidak terlihat tepinya, karena banyak ditumbuhi pepohonan yang hidup di perairan. Bukan hanya pohon air saja, tetapi juga pohon biasa yang hidup di atas tanah melakukan asosiasi hidup di perairan.
Danau Batu, merupakan salah satu perairan tertutup yang dimiliki secara bersama oleh masyarakat di sekitarnya. Pemanfaatan sumberdaya ikan dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa dikenakan biaya. Alat tangkap yang biasa digunakan di perairan ini adalah jala, pancing, rengge (sejenis jaring gillnet/jerat), dan salambau..? Ikan yang ditangkap di perairan ini merupakan ikan tawar seperti Baung, Tapah, Lais, Belida, Jelawat, Toman, Gabus, Udang, Biawan, Patung, dll. Selama ini orang dapat menangkap ikan rata-rata sebanyak 9 kg per hari.


Yang menarik, di bagian tepi dalam danau terdapat karamba apung lengkap dengan rumah penjaga atau gudang. Program pemerintah yang dilakukan sejak lama tersebut, kini tidak terpakai lagi. Alasannya, menurut seorang penjaga adalah karena tidak tersedianya bibit bagi kegiatan budidaya perairan. Lalu tuganya siapa dong?... Memang susah ya kalo ngasih ke masyarakat harus semuanya, ya kailnya, ya cacingnya, ya ikannya, ya kapalnya, ya dibeli sekalian...... ??!!