Apakah betul dengan naiknya pasar perikanan luar negeri berdampak pada tingginya produksi dan pendapatan nelayan dan pembudidaya ikan di Indonesia? berikut kutipan dari Kompas :
Kompas, Selasa, 27 Mei 2008 | 14:18 WIB
Pangsa pasar perikanan Indonesia di Amerika Serikat (AS) pada kuartal pertama tahun ini mencapai 8,4 persen atau meningkat 1,9 persen jika dibandingkan dengan kuartal pertama 2007 yang sebesar 6,5 persen. "Ekspor produk perikanan Indonesia ke Amerika untuk Januari hingga Maret 2008 naik 27,8 persen dari 206,8 juta dollar AS di periode yang sama tahun 2007 menjadi 264,3 juta dollar AS dengan pangsa pasar naik dari 6,5 persen menjadi 8,4 persen," kata Direktur Perdagangan Luar Negeri Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), Saut P Hutagalung, seperti dikutip Antara, di Jakarta, Selasa (27/5).
Menurut dia, kenaikan ekspor tertinggi terjadi pada udang yang naik 57,7 persen, dari 94,2 juta dollar AS menjadi 148,7 juta dollar AS. Untuk tuna naik sebesar 20,4 persen dari 32,2 juta dollar AS menjadi 38,8 juta dollar AS. "Sedangkan ekspor produk lain seperti fillet ikan mencapai 39,5 juta dollar AS, ikan beku mencapai 7,3 juta dollar AS, dan ikan kering atau dried fish mencapai 4,4 juta dollar AS," katanya.
Dia mengatakan, ekspor perikanan Indonesia ke AS sendiri pada 2007 mencapai 690,3 juta dolar AS. Sedangkan total realisasi ekspor nasional saat itu mencapai 2,3 miliar dollar AS. "Total target ekspor perikanan tahun 2008 sendiri sebesar 2,6 miliar dollar AS," ujar Saut.
Untuk itulah, menurut dia, perlunya meningkatkan daya saing produk dengan meningkatkan mutu agar sesuai dengan standar mutu keamanan pangan. Dari sisi harga, semua lini dalam proses produksi hingga pemasaran dan distribusi bahkan pada pra produksi harus meningkatkan efisiensi. "Dengan kemitraan antara pemerintah dan nelayan, pembudidaya, unit pengolahan ikan akan semakin menjaga agar ketaatan terhadap standar mutu keamanan pangan yang diminta pasar dapat dipenuhi," katanya.
No comments:
Post a Comment